Fungsi utama pemadam api busa kartrid adalah memadamkan api Kelas A (bahan padat) dan kebakaran kelas B (cair). Ini sangat cocok untuk memadamkan api yang disebabkan oleh bahan padat seperti kayu dan kain katun, serta api yang disebabkan oleh cairan yang mudah terbakar seperti bensin dan diesel.
Prinsip kerja
Alat pemadam kebakaran busa kartrid menghasilkan busa yang mengandung karbon dioksida dengan mencampur larutan campuran natrium bikarbonat (soda kue) dan zat pembusung dengan larutan aluminium sulfat. Busa -busa ini disemprotkan dari nosel pada tekanan tertentu, menutupi permukaan benda yang terbakar dan mengisolasi udara, sehingga mencapai efek memadamkan api.
Penggunaan dan tindakan pencegahan
Sebelum digunakan, pastikan bahwa pemadam api berada di lingkungan yang kering, dingin, berventilasi dan mudah diakses. Hindari tempat -tempat dengan suhu tinggi atau kemungkinan paparan matahari untuk mencegah asam karbonik membusuk dan menjadi tidak efektif.
Sebelum digunakan, periksa apakah nozzle tidak terhalang dan pastikan tidak ada penyumbatan.
Untuk kebakaran listrik, catu daya harus dipotong terlebih dahulu karena busa konduktif.
Saat menggunakan, jaga agar pemadam api vertikal, tahan pegangan tekanan bukaan dengan erat, dan semprotkan di area pembakaran yang paling kejam.
Ruang lingkup aplikasi dan keterbatasan
Alat pemadam api busa tipe silinder cocok untuk memadamkan api bahan padat seperti kayu dan kain katun, serta api cair yang mudah terbakar seperti bensin dan diesel. Namun, itu tidak dapat digunakan untuk memadamkan cairan mudah terbakar yang larut dalam air (seperti alkohol, ester, eter, keton, dll.) Dan peralatan hidup (kecuali nosel khusus digunakan). Selain itu, saat menggunakan alat pemadam api busa, perhatian harus diberikan pada konduktivitasnya untuk menghindari menggunakannya dalam kebakaran listrik tanpa memotong catu daya.